Sabtu, 12 Mei 2012

ANTI ASMA

ANTI ASMA

         BAB I
PENDAHULUAN
    Latar Belakang
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Ini terjadi karena saluran nafas tersebut sangat sensitive terhadap faktor khusus yang menyebabkan jalan udara menyempit sehingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak nafas.
Penyakit ini dapat menurunkan produktivitas kerja dan di RSUD “45” Kuningan.  Pasien pengidap asma jumlahnya sangat banyak, terutama pasien rawat jalan yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat. Karena tingkat insiden yang tinggi, maka penyusun ingin mendalami obat-obat asma yang digunakan di RSUD “45” Kuningan
    Tujuan
    Guna memenuhi Nilai tugas Laporan khusus RSUD “45” Kuningan
    Penyusun dapat Menambah Ilmu Pengetahuan tentang Asma dan obat-obat lainnya
    Dapat dijadikan sumber Ilmu begi yang memerlukan referensi

        BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
    Pengertian
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Ini terjadi karena saluran nafas tersebut sangat sensitive terhadap factor khusus yang menyebabkan jalan udara menyempit sehingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak nafas.
    Jenis – Jenis Asma
    Golongan Xantin
    Golongan Adregenik Selektif Beta -2
    Golongan Kortikosteroid
    Golongan Simpatomimetik
    Obat – Obat Asma
    Aminophilline
    Dexamethasone
    Efedrin Hcl
    Salbutamol
    Theophilline
    Terbutaline

         BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
    GOLONGAN XANTIN
    Aminophylline
Nama Obat        : Aminophylline
Mekanisme Kerja    : Aminophyline bekerja sebagai antispasmodic, bronchodilator. Aminophyline di dalam lambung akan terhidrolisa menjadi teofilin, efek bronchodilator diperlihatkan dengan merelisasi otot bronchial
Dosis             :
Dewasa    100 – 200 mg, sehari 3 kali
Anak-anak
12-16 tahun    18 mg/kg berat badan perhari, dalam dosis bagi, sehari tidak melebihi 400 mg atau menurut petunjuk dokter
   
    Dosis Lazim untuk anak dan Bayi    :
Dosis Lazim
Sekali    Sehari
5 mg/kg     -

Dosis Lazim dan dosis Maksimum untuk dewasa    :
Dosis Lazim    Dosis Maksimum
Sekali    Sehari    Sekali    Sehari
100 mg – 200 mg    300 mg – 600 mg    500 mg    1,5 g
   
    Efek samping        :
    Iritasi saluran gastrointestinal, sakit kepala, mual, muntah dan gugup
    Insomnia, palpitasi, tachycardia, aritmia verticuler tachypnea

  Theophyllin

Nama Obat            : Theophylline
Mekanisme Kerja    : Theophylline merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efek anatara lain merangsang susunan syaraf pusat dan melemaskan otot polos, terutama bronkus
Dosis         :
Dewasa    3 kali sehari 1 kapsul/15 ml
Anak-anak               3 kali sehari 7,5 ml
Dosis Lazim Untuk Anak dan Bayi        :
Dosis Lazim
Sekali    Sehari
5 mg/kg    -

Dosis Lazim dan Dosis Maksimum untuk Dewasa    :
Dosis Lazim    Dosis Maksimum
Sekali    Sehari    Sekali    Sehari
200 mg    500 mg    500 mg    1 g

Efek Samping    :
    Susunan syaraf pusat, seperti : sakit kepala, insomnia
    Kardiovaskuler, seperti : palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler
    Pernafasan, seperti : tachypnea
    Rash, hiperglikime
    Gastrointestinal, seperti : mual, muntah, diare

    Efedrin Hcl
Nama Obat         : Efedrin Hcl
Mekanisme  Kerja    : Efedrin Hcl bekerja mempengaruhi system syaraf adregenik secara langsung maupun tidak langsung
Dosis    :
Dewasa    3-4 kali sehari 1 tablet
Anak-anak    2 kali sehari ½-1 tablet

Dosis Lazim Dan Maksimum untuk Dewasa :
Nama Obat    Dosis Lazim    Dosis Maksimum
Efedrin Hcl    Sekali    Sehari    Sekali    Sehari
    10 mg – 30 mg
10 mg    30 mg – 100 mg
20 mg    50 mg
40 mg    150 mg
120 mg

    GOLONGAN ADREGENIK SELEKTIF BETA - 2
    Salbutamol
Nama Obat        : Salbutamol
Mekanisme kerja    :. Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor β2 adregenik terutama pada otot bronkus. Golongan β2 agonis merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian per oral adalah efek bronku-dilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman Karena efek stimulasi pada jantung lebih kecil, maka bias digunakan pada pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

           Dosis               :
    Tablet             :
Dewasa    Anak – Anak
>12 tahun :
2-4 mg, 3–4 kali sehari
Dosis dapat dinaikkan secara berangsur-angsur.    2–6 tahun :
1–2 mg, 3–4 kali sehari
6-12 tahun :
2 mg, 3-4 kali sehari
 Sirup            :
Dewasa    Anak – Anak
>12 tahun :
1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari    2-6 tahun:
1/2 -1 sendok (0,25-5 ml ), 3-4 kali sehari
6-12 tahun :
1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari

Efek Samping     : Pada dosis yang dianjurkan tidak di temukan adanya efek samping yang serius pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet, palpitasi, kejang otot, takikardia, ketegangan dan sakit kepala. Efek ini terjadi pada semua perangsang adreno reseptor beta. Vasodilatasi perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis (mimisan), cepat marah, susah tidur

    GOLONGAN KORTIKOSTEROID
    Deksamethasone
 Deksamethasone adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imonusupresan dan anti-inflamasi
Nama     Obat        : Deksamethasone
Mekanisme Kerja    : Sebagai imunosupresan deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi deksamethasone dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamsi, termasuk makrofag, dan leukosit pada tempat innflamsi
Dosis            :
Dewasa    Dosis awal bervariasi : 0,75 – 9 mg sehari tergantung pada berat ringanya penyakit.
Pada penyakit ringan : dosis dibawah 0,75 mg sehari
Pada penyakit berat   : dosis diatas 9mg  sehari
Anak-anak           < 1 tahun : 0,1 – 0,25 mg                                  
1j   1-5 tahun  : 0,25 – 1 mg sehari
Cz 6-12 tahun : 0,25 – 2 mg sehari
Efek Samping    : Efek samping terapi jangka pendek tidak ada. Penggunaan deksamethasone jangka panjang dapat mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan system endokrin, gangguan salyran pencernaan, sakit kepala atau atropi kulit

    GOLONGAN SIMPATOMIMETIK
    Terbutalin
Nama Obat         : Terbutalin
Mekanisme Kerja    : Simpatomimetik
Dosis            :
Dewasa    Anak – Anak
Dewasa dan anak >15 tahun :
1-2 tablet, 2-3 kali sehari    Anak 7-15 tahun :
1 tablet, 2 kali sehari

Efek Samping     : berupa gelisah, sakit kepala, ngantuk, tremor, palpitasi, berkeringat serta mual dan muntah dapat pula timbul takikardia dan kejang otot


DAFTAR PUSTAKA

    Farmakope Indonesia. Edisi III tahun 1978. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Halaman 920 - 994
    Informasi Spesialit Obat. Volume 45 tahun 2010-2011. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Halaman 491 - 501
    Farmakologi : cetakan ke lima kelas X. Jakarta 2010 : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Halaman 35-36

Tidak ada komentar :

Posting Komentar