ANTI ASMA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Ini terjadi karena saluran nafas tersebut sangat sensitive terhadap faktor khusus yang menyebabkan jalan udara menyempit sehingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak nafas.
Penyakit ini dapat menurunkan produktivitas kerja dan di RSUD “45” Kuningan. Pasien pengidap asma jumlahnya sangat banyak, terutama pasien rawat jalan yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat. Karena tingkat insiden yang tinggi, maka penyusun ingin mendalami obat-obat asma yang digunakan di RSUD “45” Kuningan
Tujuan
Guna memenuhi Nilai tugas Laporan khusus RSUD “45” Kuningan
Penyusun dapat Menambah Ilmu Pengetahuan tentang Asma dan obat-obat lainnya
Dapat dijadikan sumber Ilmu begi yang memerlukan referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Ini terjadi karena saluran nafas tersebut sangat sensitive terhadap factor khusus yang menyebabkan jalan udara menyempit sehingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak nafas.
Jenis – Jenis Asma
Golongan Xantin
Golongan Adregenik Selektif Beta -2
Golongan Kortikosteroid
Golongan Simpatomimetik
Obat – Obat Asma
Aminophilline
Dexamethasone
Efedrin Hcl
Salbutamol
Theophilline
Terbutaline
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
GOLONGAN XANTIN
Aminophylline
Nama Obat : Aminophylline
Mekanisme Kerja : Aminophyline bekerja sebagai antispasmodic, bronchodilator. Aminophyline di dalam lambung akan terhidrolisa menjadi teofilin, efek bronchodilator diperlihatkan dengan merelisasi otot bronchial
Dosis :
Dewasa 100 – 200 mg, sehari 3 kali
Anak-anak
12-16 tahun 18 mg/kg berat badan perhari, dalam dosis bagi, sehari tidak melebihi 400 mg atau menurut petunjuk dokter
Dosis Lazim untuk anak dan Bayi :
Dosis Lazim
Sekali Sehari
5 mg/kg -
Dosis Lazim dan dosis Maksimum untuk dewasa :
Dosis Lazim Dosis Maksimum
Sekali Sehari Sekali Sehari
100 mg – 200 mg 300 mg – 600 mg 500 mg 1,5 g
Efek samping :
Iritasi saluran gastrointestinal, sakit kepala, mual, muntah dan gugup
Insomnia, palpitasi, tachycardia, aritmia verticuler tachypnea
Theophyllin
Nama Obat : Theophylline
Mekanisme Kerja : Theophylline merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efek anatara lain merangsang susunan syaraf pusat dan melemaskan otot polos, terutama bronkus
Dosis :
Dewasa 3 kali sehari 1 kapsul/15 ml
Anak-anak 3 kali sehari 7,5 ml
Dosis Lazim Untuk Anak dan Bayi :
Dosis Lazim
Sekali Sehari
5 mg/kg -
Dosis Lazim dan Dosis Maksimum untuk Dewasa :
Dosis Lazim Dosis Maksimum
Sekali Sehari Sekali Sehari
200 mg 500 mg 500 mg 1 g
Efek Samping :
Susunan syaraf pusat, seperti : sakit kepala, insomnia
Kardiovaskuler, seperti : palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler
Pernafasan, seperti : tachypnea
Rash, hiperglikime
Gastrointestinal, seperti : mual, muntah, diare
Efedrin Hcl
Nama Obat : Efedrin Hcl
Mekanisme Kerja : Efedrin Hcl bekerja mempengaruhi system syaraf adregenik secara langsung maupun tidak langsung
Dosis :
Dewasa 3-4 kali sehari 1 tablet
Anak-anak 2 kali sehari ½-1 tablet
Dosis Lazim Dan Maksimum untuk Dewasa :
Nama Obat Dosis Lazim Dosis Maksimum
Efedrin Hcl Sekali Sehari Sekali Sehari
10 mg – 30 mg
10 mg 30 mg – 100 mg
20 mg 50 mg
40 mg 150 mg
120 mg
GOLONGAN ADREGENIK SELEKTIF BETA - 2
Salbutamol
Nama Obat : Salbutamol
Mekanisme kerja :. Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor β2 adregenik terutama pada otot bronkus. Golongan β2 agonis merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian per oral adalah efek bronku-dilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman Karena efek stimulasi pada jantung lebih kecil, maka bias digunakan pada pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Dosis :
Tablet :
Dewasa Anak – Anak
>12 tahun :
2-4 mg, 3–4 kali sehari
Dosis dapat dinaikkan secara berangsur-angsur. 2–6 tahun :
1–2 mg, 3–4 kali sehari
6-12 tahun :
2 mg, 3-4 kali sehari
Sirup :
Dewasa Anak – Anak
>12 tahun :
1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari 2-6 tahun:
1/2 -1 sendok (0,25-5 ml ), 3-4 kali sehari
6-12 tahun :
1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari
Efek Samping : Pada dosis yang dianjurkan tidak di temukan adanya efek samping yang serius pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet, palpitasi, kejang otot, takikardia, ketegangan dan sakit kepala. Efek ini terjadi pada semua perangsang adreno reseptor beta. Vasodilatasi perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis (mimisan), cepat marah, susah tidur
GOLONGAN KORTIKOSTEROID
Deksamethasone
Deksamethasone adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imonusupresan dan anti-inflamasi
Nama Obat : Deksamethasone
Mekanisme Kerja : Sebagai imunosupresan deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi deksamethasone dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamsi, termasuk makrofag, dan leukosit pada tempat innflamsi
Dosis :
Dewasa Dosis awal bervariasi : 0,75 – 9 mg sehari tergantung pada berat ringanya penyakit.
Pada penyakit ringan : dosis dibawah 0,75 mg sehari
Pada penyakit berat : dosis diatas 9mg sehari
Anak-anak < 1 tahun : 0,1 – 0,25 mg
1j 1-5 tahun : 0,25 – 1 mg sehari
Cz 6-12 tahun : 0,25 – 2 mg sehari
Efek Samping : Efek samping terapi jangka pendek tidak ada. Penggunaan deksamethasone jangka panjang dapat mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan system endokrin, gangguan salyran pencernaan, sakit kepala atau atropi kulit
GOLONGAN SIMPATOMIMETIK
Terbutalin
Nama Obat : Terbutalin
Mekanisme Kerja : Simpatomimetik
Dosis :
Dewasa Anak – Anak
Dewasa dan anak >15 tahun :
1-2 tablet, 2-3 kali sehari Anak 7-15 tahun :
1 tablet, 2 kali sehari
Efek Samping : berupa gelisah, sakit kepala, ngantuk, tremor, palpitasi, berkeringat serta mual dan muntah dapat pula timbul takikardia dan kejang otot
DAFTAR PUSTAKA
Farmakope Indonesia. Edisi III tahun 1978. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Halaman 920 - 994
Informasi Spesialit Obat. Volume 45 tahun 2010-2011. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Halaman 491 - 501
Farmakologi : cetakan ke lima kelas X. Jakarta 2010 : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Halaman 35-36
21site
Sabtu, 12 Mei 2012
Psidii folium (daun jambu biji)
Psidii folium (daun jambu biji)
Gambar daun jambu biji
Klasifikasi PSIDII FOLIUM
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium L.
Species : P. Guajava L.
Sumatra : Glima breueh ( Aceh), galiman (Batak), Masiambu (Nias)
Jawa : Jambu klutuk (Sunda), Jambu bigi (Madura)
Nusa Tenggara : Sotong (Bali)
Maluku : Kayawase, Lutu hatu, Jambu rutuno
EFEK SAMPING
Flatulen/kembung, konstipasi, mual, muntah, mulut kering
MORFOLOGI
Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5 sampai 1 cm, helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau bulat memanjang, panjang 5 - 13 cm, lebar 3 cm – 6 cm, pinggir daun rata agak menggulung ke atas, permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu, kelenjar minyak tampak sebagai bintik-bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintik-bintik yang tembus cahaya, ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah, bertulang (berpenulangan) menyirip, warna putih kehijauan.
KANDUNGAN KIMIA :
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru;
Caranya :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak
Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk
diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
2. Maag
Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar.
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
3. Sakit Perut (Diare dan Mencret)
Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian
disaring untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
5. Masuk Angin
Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai
merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
6. Beser (sering kencing) berlebihan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk
beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5
gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
7. Prolapsisani
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat
dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada
bayi.
8. Sariawan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
9. Sakit Kulit
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga
jambu biji.
Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.
10. Obat luka baru
Bahan: 3 pucuk daun jambu biji.
Cara membuat: dikunyah sampai lembut
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar
tidak mengelurkan darah terus menerus.
Latar belakang
Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian
besar rakyat Indonesia secara turun temurun. Keuntungan penggunaan obat tradisional
adalah antara lain karena bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya murah. Delapan
puluh persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan, di antaranya sukar dijangkau oleh
obat modern dan tenaga medis karena masalah distribusi, komunikasi dan transportasi;
disamping itu daya beli yang relatif rendah menyebabkan masyarakat pedesaan kurang
mampu mengeluarkan biaya untuk pengobatan modern, sehingga masyarakat cenderung
memilih pengobatan secara tradisional. Obat tradisional mempunyai makna yang sangat
penting karena di samping ketidakmampuan masyarakat untuk memperoleh obat-obat
modern, juga karena obat tradisional adalah obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep
dokter.
tanaman obat terdapat dalam jumlah berlimpah baik jumlah maupun jenisnya. Kemampuan antimikroba minyak essensial tanaman obat dan rempah seringkali lebih tinggi dibandingkan bahan pengawet kimia Selain itu, satu ekstrak tanaman dapatmengandung satu macam atau lebih senyawa antimikroba. Komponen aktif yang berperan sebagai obat adalah zat-zat kimia yang terkandung di dalam ramuan obat tersebut. Secara kemoterapi, komponen-komponen tersebut antara lain dapat berperan sebagai absorben, astringen, spasmolitik, anti bakteri, suportif dan sebagainya Salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat adalah tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) Telah diketahui oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki khasiat sebagi anti diare. Jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki varietas antara lain berdaging-buah warna putih dan berdaging-buah warna merah Potensi jambu biji di Indonesia untuk dijadikan obat alternatif terhadap berbagai penyakit sangat besar. Hal ini disebabkan karena jambu biji mudah ditemukan di Indonesia, dan harganya relatif terjangkau. Bukan hanya buahnya, ekstrak atau rebusan daun jambu buji pun terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 50%, Shigella dysenteriae pada konsentrasi 30%, Shigella flexineri pada konsentrasi 40%, dan Salmonella typhi pada konsentrasi 40%, Komponen aktif dalam daun jambu biji yang diduga memberikan khasiat itu adalah zat tannin yang cukup tinggi. Selain itu, daunnya mengandung fenolik fitokimia yang jumlahnya berlebihan yang dapat menghambat peroksidasi dalam tubuh yang diharapkan mampu mencegah bermacam penyakit kronis sekalipun.
Gambar daun jambu biji
Klasifikasi PSIDII FOLIUM
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium L.
Species : P. Guajava L.
Sumatra : Glima breueh ( Aceh), galiman (Batak), Masiambu (Nias)
Jawa : Jambu klutuk (Sunda), Jambu bigi (Madura)
Nusa Tenggara : Sotong (Bali)
Maluku : Kayawase, Lutu hatu, Jambu rutuno
EFEK SAMPING
Flatulen/kembung, konstipasi, mual, muntah, mulut kering
MORFOLOGI
Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5 sampai 1 cm, helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau bulat memanjang, panjang 5 - 13 cm, lebar 3 cm – 6 cm, pinggir daun rata agak menggulung ke atas, permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu, kelenjar minyak tampak sebagai bintik-bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintik-bintik yang tembus cahaya, ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah, bertulang (berpenulangan) menyirip, warna putih kehijauan.
KANDUNGAN KIMIA :
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru;
Caranya :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak
Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk
diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
2. Maag
Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar.
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
3. Sakit Perut (Diare dan Mencret)
Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya
Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian
disaring untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
5. Masuk Angin
Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai
merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
6. Beser (sering kencing) berlebihan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk
beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5
gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
7. Prolapsisani
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat
dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada
bayi.
8. Sariawan
Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
9. Sakit Kulit
Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga
jambu biji.
Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.
10. Obat luka baru
Bahan: 3 pucuk daun jambu biji.
Cara membuat: dikunyah sampai lembut
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar
tidak mengelurkan darah terus menerus.
Latar belakang
Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian
besar rakyat Indonesia secara turun temurun. Keuntungan penggunaan obat tradisional
adalah antara lain karena bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya murah. Delapan
puluh persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan, di antaranya sukar dijangkau oleh
obat modern dan tenaga medis karena masalah distribusi, komunikasi dan transportasi;
disamping itu daya beli yang relatif rendah menyebabkan masyarakat pedesaan kurang
mampu mengeluarkan biaya untuk pengobatan modern, sehingga masyarakat cenderung
memilih pengobatan secara tradisional. Obat tradisional mempunyai makna yang sangat
penting karena di samping ketidakmampuan masyarakat untuk memperoleh obat-obat
modern, juga karena obat tradisional adalah obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep
dokter.
tanaman obat terdapat dalam jumlah berlimpah baik jumlah maupun jenisnya. Kemampuan antimikroba minyak essensial tanaman obat dan rempah seringkali lebih tinggi dibandingkan bahan pengawet kimia Selain itu, satu ekstrak tanaman dapatmengandung satu macam atau lebih senyawa antimikroba. Komponen aktif yang berperan sebagai obat adalah zat-zat kimia yang terkandung di dalam ramuan obat tersebut. Secara kemoterapi, komponen-komponen tersebut antara lain dapat berperan sebagai absorben, astringen, spasmolitik, anti bakteri, suportif dan sebagainya Salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat adalah tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) Telah diketahui oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki khasiat sebagi anti diare. Jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki varietas antara lain berdaging-buah warna putih dan berdaging-buah warna merah Potensi jambu biji di Indonesia untuk dijadikan obat alternatif terhadap berbagai penyakit sangat besar. Hal ini disebabkan karena jambu biji mudah ditemukan di Indonesia, dan harganya relatif terjangkau. Bukan hanya buahnya, ekstrak atau rebusan daun jambu buji pun terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 50%, Shigella dysenteriae pada konsentrasi 30%, Shigella flexineri pada konsentrasi 40%, dan Salmonella typhi pada konsentrasi 40%, Komponen aktif dalam daun jambu biji yang diduga memberikan khasiat itu adalah zat tannin yang cukup tinggi. Selain itu, daunnya mengandung fenolik fitokimia yang jumlahnya berlebihan yang dapat menghambat peroksidasi dalam tubuh yang diharapkan mampu mencegah bermacam penyakit kronis sekalipun.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)